10 Tradisi Unik Dalam Jurnalistik Di Seluruh Dunia
10 Tradisi Unik Dalam Jurnalistik Di Seluruh Dunia – , Tahun Baru Imlek di Jakarta, juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek, adalah festival musim panas selama 15 hari, yang sering dianggap sebagai hari libur terpenting di banyak negara Asia dan negara Asia lainnya, terutama di Tiongkok. Tahun ini, Tahun Baru Imlek akan dirayakan pada hari Minggu, 22 Januari 2023 dan akan menyambut Tahun Kelinci.
Asal Usul Tahun Baru Imlek Sejak Dinasti Shang di Tiongkok yang dimulai pada tahun 1600 SM, Tahun Baru Imlek dipercaya memiliki banyak tradisi, antara lain apa yang boleh dilakukan, apa yang harus dihindari, dan apa yang boleh dimakan. Tradisi ini didasarkan pada kombinasi sejarah, simbolisme, takhayul dan mitologi.
10 Tradisi Unik Dalam Jurnalistik Di Seluruh Dunia
Tema utama dari setiap tradisi Tahun Baru Imlek adalah untuk menarik keberuntungan dan menangkal nasib buruk di tahun yang akan datang. Selama ribuan tahun, tradisi Tahun Baru Imlek terus berkembang di banyak negara, dimana banyak orang di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Imlek.
8 Tradisi Unik Di Berbagai Negara, Salah Satunya Hanami Tradisi Dari Jepang
Setiap negara dan setiap orang merayakan Tahun Baru Imlek dengan cara yang berbeda dalam hal budaya, makanan, dan festival khusus. Demikian tradisi Tahun Baru Imlek yang dirangkum goodhousekeeping.com pada Jumat (20/1/2023).
Laporan langsung dari Candi Dewi Kwan Im, Palembang oleh Nefri Inge, kontributor Palembang tentang persiapan hari raya Imlek.
Pantaslah bekerja di tahun baru dengan kebersihan, tradisi ini didasari oleh kebiasaan rajin membersihkan rumah untuk membuang nasib buruk di tahun yang lalu. Di Tiongkok, setelah membersihkan lingkungan, masyarakat menghiasi rumah mereka dengan kertas merah seperti gulungan festival, lukisan komunitas, potongan kertas, dan lentera.
Merah cerah adalah warna utama festival, simbol kesehatan dan keberuntungan, kekayaan, kemakmuran, dan umur panjang. Bagi sebagian orang, bersih-bersih menjelang Tahun Baru Imlek adalah hal yang penting, karena setelah itu mereka menganggap bersih-bersih di 15 hari perayaan Imlek akan membawa penyakit.
Mengenal 5 Tradisi Gotong Royong Yang Unik Di Indonesia
Mereka percaya bahwa Tahun Baru Imlek dimulai pada tengah malam pada hari pertama dan menganggap tidak beruntung untuk membersihkan diri hingga akhir liburan. Namun, tradisinya berbeda-beda dan beberapa orang mendedikasikan hari pertama Tahun Baru Imlek untuk membersihkan dan menata rumah mereka.
Makna tradisional penting lainnya adalah memperkuat kekayaan finansial di tahun mendatang dengan melunasi hutang sebelum hari pertama Tahun Baru Imlek, dan memastikan bahwa Anda tidak meminjam atau meminjamkan selama festival 15 hari melalui pinjaman selama Tahun Baru Imlek yang mungkin menyebabkan masalah keuangan di tahun mendatang.
Karakter Cina untuk “rambut” sama dengan karakter pertama pada kata “kemakmuran”. Ada yang bilang, memotong rambut atau mengganti rambut di hari pertama atau bahkan bulan pertama Imlek sama saja menyia-nyiakan atau menghambur-hamburkan harta. Banyak orang membatasi takhayul ini pada hari pertama liburan, dan tidak mencuci atau memotong rambut, atau bahkan mandi, pada Hari Tahun Baru.
Saat mengunjungi kerabat penting, orang biasanya diberikan uang dalam amplop merah yang dikenal dengan Hónɡ bāo di Tiongkok. Di Filipina, amplop merah disebut Ang Pao dan di Vietnam disebut “Li xi”, atau “uang keberuntungan”. Namun di Korea, uang yang diterima dari orang tua yang disebut Sae bae don yang artinya “uang tahun baru” biasanya diberikan tidak dalam amplop merah melainkan dalam amplop putih atau bermotif.
10 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Di Berbagai Negara
Saat Tahun Baru Imlek, sebagian orang membeli pakaian sehari-hari yang baru untuk melambangkan kesucian dan keberuntungan, sementara yang lain membeli pakaian adat baru untuk dipakai saat mengunjungi keluarga. Di Korea, orang memakai pakaian tradisional yang disebut Hanbok untuk festival dan perayaan, termasuk Tahun Baru Imlek. Hanbok wanita terdiri dari rok panjang dan jaket pendek dengan warna-warna cerah dan penuh warna. Di Tiongkok, wanita boleh mengenakan Qípáo atau Cheongsam, gaun dengan leher panjang dan lengan pendek, untuk hari libur.
Kata Cina untuk “buku” diucapkan sama dengan kata “kerugian”, sehingga sebagian orang percaya bahwa membeli buku untuk diri sendiri atau orang lain dapat meramalkan nasib buruk di tahun mendatang. Tapi jangan khawatir, bajingan! Anda dapat membeli dan menyumbangkan buku sebanyak yang Anda inginkan sebelum dan sesudah festival 15 hari, dan tidak ada batasan untuk membaca buku yang sudah Anda miliki.
Mereka mengatakan bahwa apa yang terjadi pada hari pertama tahun baru menentukan arah tahun yang akan datang. Menjadi diri Anda yang terbaik dan mengatakan hal-hal baik tentang diri sendiri dan orang lain memberi Anda keberuntungan tahun ini. Jangan mengarahkan bahasa atau energi negatif Anda kepada orang lain di hari pertama ini, karena itu bisa berarti Anda akan menghadapi masalah hubungan dan pertengkaran selama satu tahun, dan tidak ada seorang pun yang punya waktu untuk itu.
Perhatikan kata-kata Anda ketika berbicara tentang orang lain atau diri Anda sendiri, terutama untuk menghindari kata-kata yang berhubungan dengan kematian, pembunuhan, kemiskinan, atau penyakit. Tradisi mengatakan bahwa kondisi ini dapat membantu melindungi diri Anda dan orang yang Anda cintai dari kemalangan dan bencana di tahun mendatang.
Tradisi Liburan Sekolah Di Berbagai Negara, Ada Yang Sembunyikan Sapu
Di Tiongkok, Tahun Baru Imlek diakhiri dengan Festival Cahaya, sebuah festival yang mencakup tarian rakyat, permainan tradisional, parade lentera, serta tarian naga dan barongsai. Orang juga makan ketan yang disebut Yuánxiāo atau Tāngyuán, yang enak dengan berbagai isian seperti kacang hitam, kacang tanah, kacang merah, kelopak mawar, dan gula batu.
Di Tiongkok, Festival Lentera terkadang disebut Hari Valentine Tiongkok, di mana para lajang berharap bisa bertemu pasangan barunya. Dia berkata, “Tak perlu dikatakan lagi, lentera adalah bagian penting dari Tahun Baru Imlek dan Festival Cahaya.”
Di Korea, untuk menghormati orang yang lebih tua, orang mengucapkan “Saehae bok mani badeuseyo”, yang berarti, “Saya harap Anda mendapat banyak keberuntungan di Tahun Baru.” Chen mengatakan bahwa di Tiongkok, orang-orang saling menyapa dengan kata-kata seperti “Gōng xǐ fā cái” dalam bahasa Mandarin dan “Kung hei fat choi” dalam bahasa Kanton, yang berarti “Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek”. Di Vietnam, orang mengucapkan, “Chúc lại nại mới,” yang berarti “Selamat Tahun Baru” dalam bahasa Vietnam.
Seperti hari raya besar lainnya, Tahun Baru Imlek adalah waktu berkumpul dengan orang-orang terkasih, dan bagi banyak orang, ini adalah saat mereka kembali menemui keluarga. Pemandu wisata sering kali memperingatkan tentang jalanan yang sibuk dan penerbangan internasional yang sibuk selama waktu ini.
7 Upacara Adat Di Indonesia Beserta Tujuannya Yang Wajib Kamu Ketahui
Seperti banyak festival di seluruh dunia, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan pesta dan makanan lezat. Setiap negara, bangsa, dan keluarga mempunyai makanan khas Imlek masing-masing, namun ada beberapa makanan Imlek yang wajib Anda coba.
Meskipun beberapa kue bulan dikaitkan dengan Tahun Baru Imlek, kelezatannya digunakan untuk Festival Pertengahan Musim Gugur. Pangsit, atau Jiǎozi dalam bahasa Mandarin, merupakan hidangan khas perayaan Tahun Baru Imlek.
Karena bentuknya yang mirip dengan emas batangan yang digunakan sebagai mata uang pada Dinasti Ming (1368-1644), maka memakan Jiǎozi dipercaya dapat membawa kemakmuran. Beberapa orang tua bahkan akan menyembunyikan koin bersih berukuran besar di Jiǎozi untuk diterima oleh anak yang beruntung sebagai permainan meja pada Malam Tahun Baru Imlek.
Untuk Seollal, Tahun Baru Imlek Korea, orang Korea umumnya menyantap Tteokguk, yang artinya “sup kue beras”. Sup lezat ini terbuat dari nasi encer berbentuk cakram berbentuk koin yang melambangkan kemakmuran. Di Korea, Anda dikatakan bertambah tua satu tahun jika makan semangkuk sup kue beras. Makanan yang terbuat dari air, daging sapi kecil, daun bawang, telur, dan roti nasi ini biasanya berwarna putih, melambangkan kesucian dan awal yang baru.
Pj Gubernur Sulsel Minta Festival Budaya Toraja Utara 2024 Diviralkan
Di beberapa wilayah Tiongkok, orang memakan Cháng Shòu Miàn, yang dikenal sebagai “Mie” atau “Mie Panjang Umur”. Mie ini panjangnya bisa mencapai dua kaki dan disajikan mentah, digoreng, atau direndam dalam kaldu. Secara simbolis, semakin lama Anda makan mie, semakin lama Anda hidup. Menurut takhayul, berhati-hatilah untuk tidak memotong mie saat memasak untuk menghindari terpotongnya garis kehidupan secara tidak sengaja.
* Benar atau Hoax? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang tersebar, silakan WhatsApp Truth Checker nomor 0811 9787 670 dengan mengetikkan kata yang diinginkan.
3 Berita Sepak Bola Teratas: Tim U-20 Indonesia Hancurkan Timor Leste, Mantan Pemain Muda Manchester United Tolak Kembali ke Klub.
Skor Sepak Bola Nasional Indonesia U-20 vs Timor Leste U-20: 2 skor cepat, Garuda Muda menang babak pertama
Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta
Hasil BRI Liga 1 Bali United vs Barito Putera: Banjir Gola 10 Menit Terakhir, Soja Tridatu Kebobolan 3 Poin Pasti sudah tahu kalau Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak ras, suku, dan kepercayaan. Oleh karena itu, tidak heran jika dari barat hingga timur Indonesia mempunyai beragam keunikan budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Tradisi tersebut masih dilestarikan sehingga masih dapat terlihat bagaimana tradisi tersebut di masyarakat.
Adat dan tradisi tersebut tentunya membuat kita bangga sebagai orang Indonesia karena tidak hanya ada di negara kita saja. Penasaran dengan budaya khas apa yang membedakan Indonesia dengan negara lain? Silakan membacanya!
Di Kalimantan Tengah ada ritual khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah meninggal. Festival Tiwah diadakan oleh suku Dayak untuk membawa tulang belulang orang mati ke sebuah rumah bernama Sandung. Ritual ini bertujuan untuk mengarahkan jiwa ke Lewu Tatau keatas. Selain itu, adat khusus ini dimaksudkan untuk mencegah nasib buruk bagi keluarga yang ditinggalkan.
Tradisi yang dianggap berlebihan ini sudah ditinggalkan oleh sebagian besar suku Dani. Memotong jari merupakan adat untuk menunjukkan kesedihan karena meninggalkan anggota keluarga. Karena suku Dani